Pencemaran laut merupakan masalah serius yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari limbah industri, sampah plastik, hingga minyak mentah yang tumpah ke laut. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah pencegahan yang efektif.
Salah satu langkah-langkah pencegahan pencemaran laut di Indonesia adalah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sebanyak 3,2 juta ton sampah plastik dibuang ke laut setiap tahunnya. Hal ini tentu sangat merugikan bagi lingkungan laut dan juga kehidupan biota laut.
Menurut Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, seorang pakar lingkungan dari Institut Teknologi Bandung, “Pengurangan penggunaan plastik sekali pakai adalah langkah penting dalam mengurangi pencemaran laut. Kita perlu beralih ke penggunaan alternatif ramah lingkungan seperti tas belanja kain atau alat makan dari bahan yang dapat didaur ulang.”
Langkah-langkah pencegahan pencemaran laut di Indonesia juga melibatkan penegakan hukum yang lebih ketat terhadap perusahaan-perusahaan yang mencemari laut. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang menekankan pentingnya perlindungan lingkungan laut.
Menurut Direktur Jenderal Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sjarief Widjaja, “Penegakan hukum yang tegas terhadap perusahaan-perusahaan yang mencemari laut adalah kunci dalam upaya pencegahan pencemaran laut. Kita harus bersikap tegas agar tidak ada lagi perusahaan yang seenaknya membuang limbah ke laut tanpa memikirkan dampaknya bagi lingkungan.”
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan pencemaran laut di Indonesia, diharapkan dapat memperbaiki kondisi laut yang semakin tercemar. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan lingkungan laut demi kesejahteraan generasi mendatang. Langkah-langkah pencegahan ini harus segera diimplementasikan agar laut Indonesia tetap bersih dan lestari.